Senin, 26 September 2011

Pelaku Bom Bunuh Diri di Solo Jaringan Teroris Cirebon


Pelaku Bom Bunuh Diri di Solo Jaringan Teroris Cirebon




SBY: Pelaku Bom Bunuh Diri di Solo Jaringan Teroris CirebonJAKARTA (Pos Kota) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyebutkan hasil investigasi sementara terhadap pelaku bom bunuh diri di Gereja Bethel Indonesia Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/9) pagi adalah anggota jaringan teroris Cirebon, Jawa Barat.

“Investigasi sementara yang dilakukan,pelaku pembom bunuh diri ini adalah anggota dari jaringan teroris Cirebon dan kelompok itu melakukan aksi terorisme di Cirebon,” kata SBY di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Minggu (25/9) sore.
SBY saat memberi keterangan pers, antara lain didampingi Wapres Boediono, Menko Polhukam, Djoko Suyanto dan Kepala BIN Sutanto.
Meskipun masih akan dilanjutkan investigasi menyeluruh, SBY memerintahkan aparat keamanan baik polisi dan TNI untuk mengungkap dan mencegah aksi teror.
SBY menyebut, peristiwa di Solo ini adalah yang kedua kali di Indonesia pada 2011 ini. Peristiwa sebelumnya terjadi 6 bulan lalu di masjid kompleks Mapolresta Cirebon. “Kalau hari ini yang diganggu adalah kegiatan di gereja, di Cirebon mengganggu kegiatan ibadah di masjid jajaran Polresta Cirebon,” sambung SBY.
Sementara itu, jumlah korban luka akibat aksi bom bunuh diri bertambah menjadi 20 orang dari sebelumnya yang berjumlah 19 orang. Belum diketahui apakah satu orang itu merupakan korban kritis yang tengah menjalani operasi.
Adapun tiga korban dari 20 korban ledakan itu sudah menjalani perawatan di RS Brayat Minulya (bukan RS Panti Waluyo-red) dan diperbolehkan pulang. “Ada empat orang yang sudah boleh pulang. Kemudian ada juga di RS Brayat Minulya ada tiga orang, sudah boleh pulang semua,” jelas Sekretaris PMI Solo Sumartono Hadinoto.
Sebelumnya PMI Solo mendata beberapa nama korban di RS Oen, Kandang Sapi, Jebres, Solo. Mereka adalah Novia,27, Septi Roidik,28, Restiono, Yulianti,78, Delfiana,18, Harioko, 78, Febe,57, Gang Sihan, Anggraini 15 th Stefanus Suritno,73, Febriana dan Olivia Putri Yoseni. Sementara satu korban yang sebelumnya dikabarkan meninggal yakni Olivia Putri Yoseni (16) masih menjalani operasi di RS dr Oen. Kondisinya sendiri dikabarkan kritis karena mengalami luka parah di kepala akibat terkenan serpihan bom.
Sementara itu Pemkot Surakarta memastikan bakal menanggung biaya perawatan bagi korba luka akibat serpihan bom bunuh diri di Gereja Kepunton Solo. Menurut Kasi Pelayanan dan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta, Sigid Hermawan, pemkot Solo akan semaksimal mungkin membantu para korban dengan membiayainya dari dana Pelayanan Kesehatan Masyarakat Surakarta (PKMS-sejenis program Jamskesda). “Kami akan mengusahakan untuk membantu pembiayaan bagi korban. Tragedi ini kami anggap sebagai musibah, dan tentu pemkot akan ikut menanganginya,” kata Sigid.
(suatmadji/syamsir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar